Aneh! Mikel Arteta Dinilai Tetap Manajer Hebat Tanpa Perlu Arsenal Menjuarai Liga Primer & Liga Champions


Mikel Arteta terus menjadi sorotan sebagai salah satu manajer muda terbaik di dunia. Sejak mengambil alih Arsenal pada 2019, ia telah membawa perubahan signifikan dalam permainan tim dan kembali membuat The Gunners bersaing di papan atas Liga Primer Inggris. Namun, perdebatan muncul mengenai statusnya sebagai manajer hebat—apakah Arteta perlu memenangkan Liga Primer atau Liga Champions untuk benar-benar diakui?

Beberapa analis dan mantan pemain justru menilai bahwa Arteta sudah bisa dianggap sebagai pelatih hebat tanpa harus membawa Arsenal juara di dua kompetisi terbesar tersebut. Argumen ini terdengar aneh bagi sebagian orang, tetapi ada alasan kuat yang mendukung pendapat ini.

1. Transformasi Besar di Arsenal

Sebelum kedatangan Arteta, Arsenal mengalami kemerosotan di bawah Unai Emery dan bahkan pada akhir era Arsène Wenger. Dalam waktu singkat, Arteta berhasil mengubah filosofi permainan tim, memperkuat mentalitas para pemain, dan mengembalikan identitas klub sebagai tim yang dominan dengan gaya bermain menyerang.

Musim 2022/23 menjadi bukti nyata bagaimana Arsenal mampu bersaing dengan Manchester City dalam perebutan gelar Liga Primer. Meskipun akhirnya finis sebagai runner-up, mereka menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim dan menjadi pesaing serius dalam perburuan gelar.

2. Konsistensi dan Perkembangan Pemain

Di bawah kepemimpinan Arteta, banyak pemain Arsenal berkembang pesat. Bukayo Saka, Martin Ødegaard, William Saliba, hingga Gabriel Martinelli kini menjadi pemain kelas dunia. Arteta juga berhasil membangun skuad muda dengan fondasi yang kuat untuk jangka panjang.

Keberhasilannya dalam mengembangkan pemain muda dan menjaga stabilitas tim di level tertinggi menjadi salah satu alasan mengapa banyak yang menganggapnya sebagai pelatih hebat, meski belum memenangkan trofi besar seperti Liga Champions atau Liga Primer.

3. Gaya Bermain dan Identitas Taktikal

Arteta dikenal sebagai pelatih yang memiliki pendekatan taktik modern. Ia menerapkan sistem permainan berbasis penguasaan bola yang fleksibel dan intensitas tinggi, mirip dengan gaya Pep Guardiola di Manchester City.

Banyak pengamat menilai bahwa cara sebuah tim bermain sering kali lebih penting daripada sekadar hasil akhir. Arsenal kini memiliki identitas permainan yang jelas dan disegani, sesuatu yang hilang sejak era Wenger berakhir.

4. Trofi Sudah Didapatkan, Meski Bukan yang Terbesar

Meski belum memenangkan Liga Primer atau Liga Champions, Arteta telah membawa Arsenal meraih gelar Piala FA pada musim 2019/20, serta Community Shield pada 2020 dan 2023. Trofi-trofi ini memang bukan yang paling bergengsi, tetapi menunjukkan bahwa Arteta mampu menghadirkan kesuksesan di tengah proses pembangunan tim.

Kesimpulan

Memang benar bahwa di dunia sepak bola, trofi sering kali menjadi tolok ukur utama dalam menilai seorang manajer. Namun, dalam kasus Arteta, dampak yang ia berikan terhadap Arsenal sudah cukup untuk menjadikannya sebagai salah satu manajer terbaik saat ini.

Bagi sebagian orang, ia mungkin masih perlu memenangkan Liga Primer atau Liga Champions agar benar-benar masuk ke jajaran elite. Namun, bagi yang melihat sepak bola lebih dari sekadar piala, Arteta sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih kelas dunia.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Arteta perlu menjuarai Liga Primer atau Liga Champions untuk benar-benar dianggap hebat?

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *