bolainfo.net – Di balik dominasi para penjaga gawang besar seperti Gianluigi Donnarumma atau Thibaut Courtois, tersembunyi nama-nama muda penuh potensi yang mulai mencuri perhatian. Salah satunya adalah Arnau Tenas Penjaga Gawang PSG, kiper asal Spanyol yang pelan tapi pasti meniti kariernya menuju puncak Eropa.
Arnau Tenas Penjaga Gawang PSG
Arnau Tenas Ureña lahir pada 30 Mei 2001 di Vic, Catalonia, sebuah kota kecil yang tidak asing dengan tradisi sepak bola. Sejak usia dini, Tenas sudah akrab dengan peran sebagai kiper. Bukan tanpa alasan: sang ayah dan kakeknya juga merupakan penjaga gawang. Talenta dan dedikasi membuatnya direkrut oleh akademi legendaris La Masia milik FC Barcelona saat usianya baru 9 tahun.
Di sana, ia berkembang pesat. Ia menjadi andalan tim muda Barcelona dan membawa tim Spanyol U-19 meraih gelar Piala Eropa pada 2019. Ia bahkan terpilih dalam Team of the Tournament, membuktikan bahwa ia bukan sekadar talenta lokal, tetapi prospek masa depan Spanyol.
Barcelona B dan Mimpi yang Tertahan
Meski mencuri perhatian di tim muda, jalan Tenas menuju tim utama Barcelona tidak mulus. Di tengah persaingan ketat di bawah mistar Camp Nou, ia hanya menjadi bagian dari skuad Barcelona B. Ia beberapa kali duduk di bangku cadangan tim utama, namun tak kunjung diberi menit bermain kompetitif. Pada akhirnya, kontraknya tak diperpanjang pada 2023.
Namun, momen itu bukan akhir — justru menjadi awal baru.
PSG: Loncatan Besar dan Debut Tak Terduga
Paris Saint-Germain, klub besar Ligue 1 yang terkenal gemar memburu talenta muda, memberi kesempatan bagi Tenas dengan kontrak hingga 2026. Banyak yang awalnya mengira ia hanya akan menjadi pelapis Donnarumma, tetapi nasib berkata lain.
Pada Desember 2023, Donnarumma mendapat kartu merah saat menghadapi Le Havre. Tenas masuk dari bangku cadangan dan melakukan tujuh penyelamatan dalam satu pertandingan — terbanyak oleh kiper pengganti dalam satu dekade terakhir Ligue 1. Ia menjadi man of the match dan mulai mendapat perhatian serius dari media dan suporter PSG.
Medali Emas Olimpiade dan Gelar Liga Champions
Tahun 2024 menjadi titik balik. Ia tampil sebagai kiper utama Spanyol U-23 dalam Olimpiade Paris, mencatat penampilan luar biasa dan membantu negaranya merebut medali emas. Salah satu momen ikoniknya adalah saat ia mengirim umpan panjang yang menjadi assist di babak tambahan waktu — sebuah kemampuan yang menunjukkan kecerdasannya dalam membaca permainan.
Tak hanya itu, musim 2024–25 menjadi musim luar biasa. Bersama PSG, ia mencatat sejarah dengan menyapu bersih Ligue 1, Coupe de France, dan bahkan UEFA Champions League. Meski bukan pilihan utama, kontribusinya tetap penting, dan ia sudah menjadi bagian dari generasi baru PSG yang lebih seimbang dan kolektif.
Gaya Bermain: Modern dan Berani
Arnau Tenas adalah tipe kiper modern. Ia memiliki distribusi bola yang bagus, nyaman dengan bola di kaki, dan tidak ragu mengambil peran sebagai sweeper-keeper. Posturnya (1,85 m) memang tidak terlalu tinggi dibanding kiper elite lain, namun ia mengimbanginya dengan refleks tajam, positioning yang cerdas, dan komunikasi yang baik dengan lini belakang.
Tantangan dan Masa Depan
Kini, Tenas dihadapkan pada pilihan besar. Meski ia nyaman di PSG, kesempatan bermain masih terbatas. Dengan kehadiran Donnarumma dan Safonov, ia mungkin perlu memikirkan masa depan. Klub-klub seperti Girona dan beberapa tim La Liga lain dikabarkan tertarik membawanya kembali ke Spanyol.
Apapun pilihannya, satu hal jelas: Arnau Tenas bukan lagi sekadar “bakat muda”, tapi sudah menunjukkan kapasitas sebagai penjaga gawang yang siap bermain di level tertinggi. Waktunya tampil reguler di bawah mistar tinggal menunggu momen yang tepat.