Di dunia sepak bola, beberapa pemain hadir bukan sekadar untuk mencetak gol atau memenangkan trofi — mereka hadir untuk memberi warna. Salah satunya adalah Ajdin Hrustic Maestro Lapangan Tengah, gelandang kreatif kelahiran Dandenong, Australia, yang mengukir namanya di kancah Eropa dan dunia bersama Timnas Australia.
Akar Multikultural, Cita-cita Global
Lahir pada 5 Juli 1996, Hrustic tumbuh dari latar belakang imigran Bosnia dan Rumania. Tak heran jika sejak muda, ia sudah menyerap beragam budaya dan filosofi bermain bola — kombinasi disiplin Eropa Timur dan semangat khas Australia.
Sejak kecil, sepak bola adalah dunia utamanya. Dimulai dari klub lokal Heatherton United, ia beranjak ke South Melbourne dan Sandringham. Namun, mimpi Hrustic lebih besar: Eropa. Ia menyeberang ke akademi-akademi top seperti Nottingham Forest (Inggris), Austria Wien (Austria), hingga Schalke 04 (Jerman).
Menempa Diri di Belanda
Tahun 2015 menjadi titik balik saat ia direkrut FC Groningen. Di sinilah ia mengasah kemampuannya sebagai playmaker. Meski muda, gaya bermainnya matang: tenang, penuh visi, dan punya teknik eksekusi bola mati yang istimewa.
Debutnya di Eredivisie datang tahun 2017 dan langsung memikat. Dalam tiga musim, ia tampil hampir 70 kali dan mencetak gol-gol penting, termasuk tendangan bebas khas yang kemudian menjadi ciri khasnya.
Puncak Karier: Frankfurt & Trofi Eropa
Tahun 2020, Hrustic hijrah ke Bundesliga bersama Eintracht Frankfurt. Di Jerman, ia tak hanya bersaing dengan pemain top Eropa, tapi juga memperkuat mental dan fisiknya. Titik emas datang saat ia membantu Frankfurt menjuarai UEFA Europa League 2021/22 — menjadi pemain Australia pertama yang menjuarai kompetisi Eropa tersebut. Ia bahkan dipercaya mengeksekusi penalti di final, bukti kepercayaan yang diberikan pelatih kepadanya.
Petualangan di Italia dan Kembali ke Eredivisie
Setelah sukses di Jerman, ia melanjutkan karier ke Serie A bersama Hellas Verona. Namun cedera tibia membuatnya absen cukup lama. Tidak menyerah, ia kembali ke Belanda bersama Heracles Almelo pada awal 2024, sebelum akhirnya pindah ke Salernitana di Serie B Italia.
Di Salernitana, ia menunjukkan bahwa dirinya belum habis. Pada Mei 2025, ia mencetak gol tendangan bebas penentu yang menyelamatkan klub dari degradasi. Momen itu menjadi simbol kebangkitannya — bukan hanya sebagai pemain, tapi sebagai pemimpin di lapangan.
Pilar Tim Nasional Australia
Hrustic bukan hanya bintang klub. Sejak 2017, ia menjadi bagian penting dari Socceroos — julukan timnas Australia. Ia tampil di berbagai kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia. Di Piala Dunia Qatar 2022, ia menjadi bagian dari skuad utama dan kembali dipercaya untuk kampanye menuju Piala Dunia 2026.
Dengan 30+ caps dan koleksi gol dari bola mati, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda Australia — terutama mereka yang berasal dari komunitas imigran.
Gaya Bermain
Ajdin Hrustic dikenal sebagai:
- Playmaker yang cerdas, dengan visi dan kontrol bola yang halus.
- Spesialis tendangan bebas, sering mencetak gol dari jarak jauh.
- Pemain multifungsi, bisa bermain sebagai gelandang tengah, menyerang, bahkan melebar.
Gaya bermainnya sering dibandingkan dengan pemain seperti Miralem Pjanić atau James Maddison — tenang, akurat, dan mengatur tempo.
Kesimpulan
Ajdin Hrustic bukan superstar flamboyan, tapi ia adalah simbol kerja keras, adaptasi, dan konsistensi. Dari anak pinggiran Melbourne ke panggung final Eropa, ia membuktikan bahwa dengan dedikasi dan keberanian merantau, mimpi sebesar apa pun bisa tercapai.
Kini, di usia 28 tahun, kariernya masih jauh dari selesai. Baik di Serie B, Serie A, maupun bersama Socceroos, Hrustic masih menjadi salah satu jantung permainan — seorang maestro yang selalu berpikir dua langkah lebih cepat dari lawan.
Baca Juga : Martin Boyle Mesin Serangan Cepat dari Australia